banner 728x250

Para Koordinator Pastikan Aksi 6 Oktober di PT Timah Berjalan Damai

banner 120x600

Pangkalpinang – Menjelang aksi besar rakyat Bangka Belitung pada Senin, 6 Oktober 2025, para koordinator aksi dari berbagai daerah menegaskan satu komitmen bersama: aksi di depan PT Timah adalah aksi damai dan paksa.

Suara Bersatu dari Bangka Selatan

Dari wilayah Bangka Selatan, Muhammad Rosidi dan Batara, selaku koordinator, memastikan massa hanya ingin menyuarakan aspirasi rakyat terkait nasib penambang dan berhubungan dengan tata kelola timah.

 “Aksi besok yang dimulai pukul 10.00 wib adalah aksi damai. Kami datang membawa suara, bukan amarah. Jika ada yang bertindak anarkis, mereka bukan bagian dari kami. Rakyat datang untuk menyampaikan aspirasi, bukan membuat gaduh,” tegas Rosidi bersama Batara, Minggu (5/10/2025).

Keduanya menegaskan, rakyat Babel saat ini tidak sedang mencari musuh, melainkan keadilan dan kepastian hidup di tengah carut-marut kebijakan pertimahan yang belum berpihak kepada masyarakat.

Komitmen Damai dari Tiap Wilayah

Dari Pangkalpinang, Palgunadi alias Tok Gun menegaskan bahwa aksi ini bukan ajang provokasi, tetapi bentuk solidaritas rakyat melintasi daerah.

 “Kami datang untuk membersamai, bukan memprovokasi. Ini perjuangan rakyat, bukan panggung politik,” ujarnya.

Dari Bangka Tengah, Yanto dan Lukman menambahkan bahwa semangat damai menjadi dasar seluruh koordinator dalam menggerakkan massa.

“Suara rakyat harus didengar, bukan dibungkam,” mereka.

Sementara itu, Pardi, salah satu koordinator aksi, mengingatkan seluruh peserta agar tidak terpancing memprovokasi.

“Kami tidak ingin ada yang mencoreng perjuangan rakyat. Semua harus tetap damai dan tertib,” tegasnya.

Tommy Chandra: Aparat Harus Tenang dan Profesional

Aktivis muda Babel, Tommy Chandra, mengingatkan aparat penegak hukum (APH) agar tetap profesional dalam mengawal aksi rakyat tersebut.

 “Aparat tidak perlu berpikir reaktif. Sedikit ketegangan saja bisa memicu kekacauan, dan itu harus dihindari,” ujarnya mengingatkan.

Menurut Tommy, pendekatan yang persuasif dan tenang justru akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan dan menjaga citra profesionalisme APH khususnya Polri.

Pendidikan Moral bagi Generasi Muda

Aktivis senior Babel, Guru Natsir, menilai aksi damai ini juga menjadi pendidikan moral bagi generasi muda, agar mampu menyampaikan pendapat di muka umum secara terhormat dan bertanggung jawab.

“Perjuangan rakyat harus disampaikan melalui kepala dingin. Damai adalah kekuatan kita,” singkatnya.

Apresiasi untuk Kapolda dan Aparat Keamanan

Para koordinator menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Kepulauan Bangka Belitung dan jajaran aparat keamanan yang telah berkomitmen mengawali aksi dengan cara-cara persuasif.

“Jika terjadi aksi yang mengerikan, itu berhasil dilakukan aparat. Tapi jika ada kekacauan, mari jujur ​​​​melihat siapa yang memicunya,” ujar Rosidi dan Batara diplomatis.

Rakyat Datang dengan Suara, Bukan Amarah

Aksi rakyat Babel kali ini bukan panggung politik, melainkan panggilan hati nurani.

Rakyat datang dengan suara, bukan kemarahan; dengan harapan, bukan kebencian.

Kini masyarakat menantikan bagaimana pemerintah dan aparat mewujudkan komitmen damai ini — dengan sikap tenang, terbuka, dan berpihak pada keadilan rakyat.

 

✍️ @Zen Adebi

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *